Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 Oktober 2012

Definisi e-bussiness


Selama dalam perkuliahan atau kehidupan sehari-hari kita pasti pernah bertanya apakah arti E- Bussiness itu, apakah contohnya dan apa manfaatnya?
Yang ternyata tanpa disadari kita sangat familiar dengan e-bussiness bahkan kita termasuk didalamnya.

Lalu sebenarnya apakah E-Business itu?

E-Bussiness adalah keseluruhan aktivitas bisnis berbasis internet seperti membuat strategi untuk menjalankan perusahaan berbasis internet, meningkatkan komunikasi antar karyawan, supplier, dan customer serta berkolaborasi dengan rekanan untuk koordinasi desain dan produksi melalui media elektronik.

Proses bisnis utama pada suatu organisasi biasanya terkait dengan fungsi-fungsi (primary functions dan support functions) yang terdapat pada model value chain yang dikembangkan oleh Porter.

 Primary Functions adalah suatu kegiatan utama dalam perusahaan yang menurut Porter termasuk didalamnya adalah ; Logistik perusahaan masukan, Kegiatan operasi, Logistik perusahaan keluaran, Pemasaran atau penjualan dan Jasa(service) yang diharapkan dapat memberikan laba/margin kepada perusahaan. Sedangkan Support Functions adalah suatu kegiatan pendukung dalam perusahaan yang menurut Porter termasuk didalamnya adalah ; Struktur perusahaan, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Pengembangan teknologi dan Perbaikan-perbaikan yang diharapkan dapat memberikan laba/margin kepada perusahaan.

 Konsep E-Bussiness ini dilatarbelakangi dengan adanya krisis yang dialami IBM sehingga akhirnya mengganti CEO-nya pada tahun 1993.
Pertumbuhan internet yang sangat cepat mulai pertengahan 1990-an, banyak pihak yang melihat sebagai suatu kesempatan emas yang dapat membuat perusahaan lebih unggul, namun banyak yang belum bisa memanfaatkan keadaan tersebut.

 Ditengah keadaan perkembangan jaringan yang semakin semrawut dan kacau, perkembangan intranet, server, situs web, browser, dan search engine, yang mengindikasikan diperlukannya pengembangan platform baru yang luas dan kuat untuk mengakomodasi keseluruhan bisnis, baik skala besar dan kecil, sehingga tidak hanya dapat digunakan untuk menjual produk dan mempromosikan merek.
Melihat keadaan yang dapat mengubah cara kerja perusahaan, akhirnya pada tahun 1995 Louis Gerstner, CEO IBM saat itu berhasil mengatasi krisis finansial yang dialami IBM dan mengagendakan bagaimana membuat internet bisa menjadi alat bisnis ke bisnis yang bermanfaat, dengan mengandeng Dennie Welsh sebagai Kepala Integrated Systems Services Corporation (anak perusahaan IBM) saat itu, dan Marketing Executive John Patrick yang memiliki persepsi sama dengan dia.

Untuk menangani rencana besar Gerstner akhirnya dibentuk Internet Division dibawah pimpinan Irving Wladawsky-Berger, dengan tugasnya untuk merumuskan dan meluncurkan strategi internet perusahaan di seluruh unit bisnis.
Sehingga pada musim gugur 1997, Louis Gerstner melalui IBM mengkampanyekan pemasaran yang sangat kreatif untuk mendorong dan menyediakan layanan agar setiap perusahaan mampu menerapkan e-business dan memanfaatkan internet sebagai nilai bisnis.

Apakah E-Organization itu?

E-Organization adalah aplikasi dari konsep E-Business ke seluruh organisasi. E-Organization tidak hanya mencakup perusahaan bisnis, tetapi juga dapat mencakup rumah sakit, sekolah, museum, lembaga pemerintah dan militer. Jadi misalnya, Kantor Dinas Pajak telah dapat menerima pembayaran pajak melalui internet, maka Kantor Dinas Pajak dapat dikategorikan sebagai E-Organization.
komponen utama yaitu internet, intranet dan extranet.
1.                  Internet adalah sebuah worldwide network of interconnected
computers atau jaringan sedunia dari keterhubungan komputer-komputer.
2.                  Intranet adalah internet yang dimiliki sebuah organisasi.
3.                  Extranet adalah extended intranet yang hanya dapat diakses oleh
sejumlah karyawan tertentu atau tamu yang telah mendapat otorisasi
(authorized outsider).

Apakah cyberloafing itu?

Cyberloafing adalah tindakan karyawan dalam menggunakan akses internet di organisasinya selama jam kerja untuk mengunduh (surf) website yang tidak berhubungan dengan pekerjaan atau membaca dan mengirim e-mail pribadi.

Sebuah survey di Amerika menunjukkan, 24,5% karyawan menghabiskan waktu sedikitnya 1 jam untuk mengunduh website yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Diperkirakan biaya yang dihabiskan untuk cyberloafing mencapai $3 juta setahun untuk setiap 1000 karyawan yang
memiliki akses internet.

Bila pekerjaan tidak menarik atau menciptakan stres berlebihan, karyawan akan terdorong untuk melakukan sesuatu di luar pekerjaan. Bila karyawan memiliki akses mudah ke internet, karyawan cenderung menggunakan internet untuk menghilangkan kejenuhan atau stres.

Solusi untuk masalah ini antara lain adalah membuat tugas pekerjaan menjadi lebih menarik bagi karyawan, menyediakan waktu-waktu istirahat formal untuk mencegah pekerjaan menjadi monoton atau jelas tentang penggunaan internet sehingga karyawan memahami perilaku on line seperti apa yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar