Total Tayangan Halaman

Minggu, 28 Oktober 2012

Kerangka E-Commerce


A. ELECTRONIC DATA INTERCHANGE (EDI)

Electronic Data Interchange (EDI) didefinisikan sebagai pertukaran data komputer antar berbagai bidang organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa diolah oleh komputer.

Tujuan EDI adalah untuk memfasilitasi perdagangan dengan cara mengikat bisnis antar partner dagang, EDI meningkatkan proses untuk mempertukarkan informasi dengan bidang bisnis lainnya dalam berbagai cara, misalnya data hanya perlu untuk dimasukkan satu kali saja, kemudian data tersebut bisa digunakan oleh pihak pengirim barang, manager kantor, dan lain-lainnya. Hal ini akan menurangi tenaga entry data.

Pada dasarnya, data bisa dikirimkan dengan lebih efisien dengan menggunakan EDI.

Berdasarkan Lingkup pertukaran data, EDI dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Intranet
2. Extranet
3. Internet


1. Intranet
Secara umum digambarkan hanya sebagai web server di dalam perusahaan (internal), padahal sebenarnya intranet hanyalah kumpulan web site yang dimiliki oleh suatu kelompok (biasanya perusahaan) yang bisa diakses hanya oleh anggota kelompok tersebut. Dengan kata lain intranet adalah proses pertukaran data dalam lingkup satu kelompok tertentu.

2. extranet
merupakan area tertentu dari intranet yang bisa diakes oleh kelompok di luar anggota kelompok intranet, tapi dengan otorisasi tertentu.

3. Internet
proses pertukaran data antar jaringan

Keuntungan menggunakan intranet, extranet dan internet di dalam suatu perusahaan/organisasi:
- Mempercepat proses bisnis
- Meminimalkan biaya2 pengiriman data.
- Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi.

B. Jenis utama transaksi E-Commerce

Secara umum, EC berdasarkan sifat transaksi dan interaksi yang terjadi di antara para pelaku dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Business-to-business (B2B).

Model EC yang semua pelakunya berasal dari entitas bisnis atau dari organisasi ke organisasi lain. Contoh model ini yang ada di Indonesia adalah www.indonetwork.co.id. Situs ini menghubungkan para entitas bisnis agar dapat saling berkoneksi dan relasi (untuk mengadakan hubungan bisnis) satu sama lain.

2. Business-to-consumer (B2C).

Model EC di mana entitas bisnis menjual produknya ke individual konsumen atau disebut juga e-tailing. Contoh model ini yang ada di Indonesia adalah www.syifaaulia.com. Situs ini bertindak sebagai intermediari entitas bisnis dalam menawarkan busana dan aksesorisnya khusus untuk muslimah.

3. Business-to-business-to-consumer (B2B2C).

Model EC di mana entitas bisnis menyediakan barang atau jasa kepada entitas bisnis lain yang kemudian menjualnya kepada individual konsumen. Contoh model ini di Indonesia: Unilever- Indomarco-konsumen (end user)

4. Consumer-to-business (C2B). 

Model EC yang memungkinkan konsumen menjual barang atau jasa yang ia miliki kepada organisasi. RFP (Request for Proposal) contoh:perajin furniture jepara yang masuk dalam anggota Alibaba.com untuk menawarkan produk mereka. E-Procurement yang sedang digalakkan pemerintah Indonesia, dapat masuk kategori model ini. Pemerintah sebagai konsumen membuka tender bagi para entitas bisnis untuk mengerjakan proyek-proyek mereka. Tendering-(Turban)

5.  Consumer-to-consumer (C2C).

Model EC di mana konsumen menjual langsung kepada konsumen lain. Contohnya yang paling terkenal di dunia adalah e-Bay.com.

6. Mobile commerce (m-commerce).

Model EC yang aktivitas dan transaksinya dilakukan via wireless dengan perangkat mobile. Contoh yang paling marak kita dengar adalah berbagai macam variasi dari aplikasi SMS gateway. Contoh: tranfer uang via Hp

7. Location-based-commerce (l-commerce).

M-commerce yang ditujukan ke individual pada waktu dan tempat yang spesifik. Contohnya, location based service (LBS) shopping mall. Dengan tujaun dapat mengetahui letak toko maupun seseorang yang berada di mall melalui ponsel. Contoh: peta lokasi, pom bensin, bengkel pada layanan Provider Simpati, Mentari dll waktu lebaran. Framework aplikasi seperti ini pernah di buat oleh Tim UI, terpilih sebagai wakil Indonesia untuk .Net Competition 2004 di Sao Paulo, Brazil.

8. Intrabusiness (organizational) EC. (I-EC)

Model dan kategori EC yang memfasilitas semua aktivitas internal organisasi dalam pertukaran barang, jasa, informasi oleh unit-unit maupun individu yang ada di dalam organisasi itu sendiri. Contohnya: ERP (Enterprise Resource planning)

9. Business-to-employee (B2E).

Model EC di mana organisasi menyediakan pelayanan, informasi, atau produk kepada pegawainya sendiri.

10. Collaborative commerce (c-commerce).

Model EC di mana masing-masing individu atau grup dapat berkomunikasi atau berkolaborasi secara online satu sama lain.

11. E-government (e-gov).

Model EC di mana suatu pemerintahan membeli atau menyediakan barang, jasa, atau informasi kepada entitas bisnis (G2B, government-to-business) atau individual masyarakatnya (G2C, government-to-citizents). Contoh: pertamina-sido rahayu,

12. Exchange-to-exchange (E2E).

Model EC yang memungkinkan exchange (sebuah pasar online yang terdapat banyak penjual dan pembeli) dihubungkan secara formal kepada satu sama lain untuk saling bertukar informasi. model ini menghubungkan antara satu pasar dengan pasar lain. Contoh: BEJ-BES.

13. Nonbusiness EC.
 
Model EC yang digunakan oleh entitas nonbisnis seperti institusi akademis, organisasi non-profit, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan organisasi kepemerintahan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas operasional dalam melakukan pelayanan

14. E-Learning.  

Model EC yang menyediakan fasilitas belajar dan latihan secara online. Organisasi yang menjalankan e-learning untuk melatih para anggotanya disebut melakukan e-training. Contoh: E Book, Bahan Kuliah On line.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar